“Tulisan
ini mencoba menjelaskan “versi” sejarah & nasab Sunan Bayat & Sunan
Pandanaran yang berdasarkan penelitian penulisnya, dianggap lebih mendekati
kebenaran & kevalidan”
Oleh : Habibullah Ba’Alawi Al-Husaini
Dalam Forum diskusi Group Majelis Dakwah Wali Songo
Dalam Forum diskusi Group Majelis Dakwah Wali Songo
[Data Sejarah Dari catatan Al-Habib Bahruddin Azmatkhan
Ba'alawi tahun 1979]
SUNAN
PANDANARAN I:
Sunan Pandanaran I (Ayah Sunan Bayat
atau Sunan tembayat) adalah Sayyid Abdul Qadir yang lahir di Pasai, putra
Maulana Ishaq. Beliau diangkat dengan arahan Sunan Giri yang merupakan saudara
seayahnya untuk Menjadi Bupati Semarang yang pertama, dan bergelan Sunan Pandan
arang.
Beliau lantas berkedudukan di
Pragota, yang sekarang adalah tempat bernama Bergota di kelurahan Randusari,
Semarang Selatan. Dahulu Pragota berada sangat dekat dengan pantai, karena
wilayah Kota Lama Semarang merupakan daratan baru yang terbentuk karena endapan
dan proses pengangkatan kerak bumi. Tanah Semarang diberikan kepada Pandan
Arang oleh Sultan Demak. Beliau wafat di Kelurahan Mugassari Semarang Selatan.
Jadi Sayyid Abdul Qadir adalah Sunan
Pandan arang, jabatannya Bupati Semarang, Gelarnya adalah Maulana Islam, lahir
di Pasai, wafat di Semarang.
Gelar-gelar Sayyid Abdul Qadir bin
Maulana Ishaq :
1. Ki Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang.
2. Sunan Pandanaran 1
3. Maulana Islam
4. Sunan Semarang
1. Ki Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang.
2. Sunan Pandanaran 1
3. Maulana Islam
4. Sunan Semarang
Istri Sunan Pandanaran I (Ibu Sunan
Bayat) bernama Syarifah Pasai adik Pati Unus @ Raden Abdul Qadir (Mantu Raden
Patah Demak) putra Raden Muhammad Yunus dari Jepara putra seorang Muballigh
pendatang dari Parsi yang dikenal dengan sebutan Syekh Khaliqul Idrus @ Abdul
Khaliq Al Idrus bin Syekh Muhammad Al Alsiy (wafat di Parsi) bin Syekh Abdul
Muhyi Al Khayri (wafat di Palestina) bin Syekh Muhammad Akbar Al-Ansari (wafat
di Madina) bin Syekh Abdul Wahhab (wafat di Mekkah) bin Syekh Yusuf Al Mukhrowi
(wafat di Parsi) bin Imam Besar Hadramawt Syekh Muhammad Al Faqih Al Muqaddam.
Nasab Sunan Bayat & Sunan Pandanaran I :
Ada
berbagai versi yang beredar ttg Nasab Sunan Pandanaran, sebagian besar babad
menyatakan bahwa ia adalah putra dari Pati Unus @ Panembahan Sabrang Lor
(sultan kedua Kesultanan Demak) yang menolak tahta karena lebih suka memilih
mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak kemudian diberikan kepada
pamannya. Pendapat lain menyatakan bahwa ia adalah saudagar asing, mungkin dari
Arab, Persia, atau Turki, yang meminta izin sultan Demak untuk berdagang dan
menyebarkan Islam di daerah Pragota. Izin diberikan baginya di daerah sebelah
barat Demak. Cerita lain bahkan menyebutkan ia adalah putra dari Brawijaya V,
raja Majapahit terakhir, meskipun tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya.
Berbagai
versi di atas tidak dapat dipertanggung jawabkan dan perlu diluruskan. Versi
Pertama muncul karena Ki Ageng Pandan Arang memiliki hubungan dekat dengan Pati
Unus. Hubungan Ki Ageng pandan Arang atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan
Pandanaran dengan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) menurut Habib Bahruddin
adalah hubungan anak angkat dengan ayah angkat.
Pati
Unus mengangkat Sunan Pandanaran sebagai anak angkatnya. Karena Syarifah Pasai
adalah adik kandung Pati Unus.
Pendapat
kedua muncul karena Sunan Pandanaran nampak seperti orang asing karena memang
memiki darah Arab,
sbgmn
akan kita lihat dalam data di bawah; namun kisahnya sbg saudagar tidak tepat,
lantas pendapat ketiga merupakan kebiasaan mitos setempat melegitimasikan
kekuasaan akan suatu daerah karena dianggap sebagai turunan Penguasa Jawa
sebelumnya yakni dari Majapahit, riwayat ini amat lemah karena tidak ada bukti
tertulis apa pun mengenainya.
Riwayat
dari catatan habib Bahruddin ba’alawi, tahun 1979, telah menggugurkan hikayat
atau babad yang menceritakan bahwa Ki Ageng pandanaran adalah anak kandung Pati
Unus dan versi-versi lainnya
Nasab Sunan Pandanaran & Sunan
Bayat :
1. Nabi Muhammad Shollallhu ‘Alaihi Wasallam
2. Sayyidah Fathimah Az-Zahra
3. Sayyidina Husain
4. Ali Zainal Abidin
5. Muhammad Al-Baqir
6. Ja’far Shadiq
7. Ali Al-Uraidhi
8. Muhammad An-Naqib
9. Isa Naqib Ar-Rumi
10. Ahmad Al-Muhajir
11. Ubaidillah
12. Alwi Awwal
13. Muhammad Sohibus Saumi’ah
14. Alwi Ats-Tsani
15. Ali Khali’ Qasam
16. Muhammad Shahib Mirbath
17. Alwi Ammil Faqih
18. Abdul Malik Azmatkhan
19. Abdillah Azmatkhan
20. Ahmad Jalaluddin
21. Jamaluddin Al-Husain
22. Ibrahim Zainuddin Al-Akbar
23. Maulana Ishak
24. Maulana Islam @Ki Ageng Pandanaran @Sunan Pandanaran @Sayyid Abdul Qadir @Sunan Semarang
25. Sunan Bayat @ Sunan Tembayat @ Sunan Pandanaran II
1. Nabi Muhammad Shollallhu ‘Alaihi Wasallam
2. Sayyidah Fathimah Az-Zahra
3. Sayyidina Husain
4. Ali Zainal Abidin
5. Muhammad Al-Baqir
6. Ja’far Shadiq
7. Ali Al-Uraidhi
8. Muhammad An-Naqib
9. Isa Naqib Ar-Rumi
10. Ahmad Al-Muhajir
11. Ubaidillah
12. Alwi Awwal
13. Muhammad Sohibus Saumi’ah
14. Alwi Ats-Tsani
15. Ali Khali’ Qasam
16. Muhammad Shahib Mirbath
17. Alwi Ammil Faqih
18. Abdul Malik Azmatkhan
19. Abdillah Azmatkhan
20. Ahmad Jalaluddin
21. Jamaluddin Al-Husain
22. Ibrahim Zainuddin Al-Akbar
23. Maulana Ishak
24. Maulana Islam @Ki Ageng Pandanaran @Sunan Pandanaran @Sayyid Abdul Qadir @Sunan Semarang
25. Sunan Bayat @ Sunan Tembayat @ Sunan Pandanaran II
“SUMBER
DATA SILSILAH DAN KETURUNAN SUNAN PANDANARAN I DARI PAPAN & BANNER DI AREA
MAKAM DI MUGAS SEMARANG” (Pengurus Yayasan Sosial Sunan Pandanaran Semarang, HM.
Soekardiyono, BA.):
SILSILAH
SUNAN PANDANARAN I:
→ Prabu
Brawijaya dimakamkan di
Belakang Masjid Demak .
→ Raden Patah Bintoro I dimakamkan di Belakang Masjid Demak
→ Raden Patah Bintoro I dimakamkan di Belakang Masjid Demak
→ Pangeran
Sabrang Lor Sultan Syah Ngalam Akbar Bintoro II dimakamkan
di Belakang Masjid
Demak
→ Pangeran
Madiyo Pandan Maulana Ibnu Abdul Salam dimakamkan
di Mugas Semarang
→ Ki
Ageng Pandanaran I (Ki Ageng Pandanaran/ P.
Made Pandan dimakamkan Mugas Semarang
*** Keturunan Sunan Pandanaran I:
→ Sunan
Pandanaran I dengan Endang Sejanila (Nyai Ageng Pandanaran) berputra :
- P. Kasepuh (R.Kaji) Sunan Tembayat dimakamkan di
Bayat Klaten Jawa Tengah (Pandanaran II);
- P. Kanoman (R.Ketib) P. Mangkubumi dimakamkan
Imogiri Yogyakarta (Pandanaran III);
- Nyi Ngilir di makamkan di Semarang;
- Pangeran Wotgaleh dimakamkan di Imogiri Yogyakarta;
- Pangeran Bojong dimakamkan di Imogiri;
- P. Sumendi dimakamkan di Bayat Klaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar